Bisnis
toko topi online berawal dari keisengan Iqbal Rahmanuel (21). Awalnya
Ia tertarik untuk membeli topi secara online, namun ternyata untuk
mendapatkan toko topi online di internet sangatlah sulit. Dari situlah
Ia berfikir dan pada tahun 2012 Ia pun memutuskan untuk mengambil
peluang bisnis yang menjanjikan tersebut dengan langsung mencoba menjual
topi secara online. Dan tanpa disangka-sangka, hanya dalam waktu yang
kurang dari 1 minggu Ia mampu menjual topi secara online sebanyak 1
kodi.
Dulu toko topi online miliknya hanya
sekedar toko online biasa yang menjual topi replica atau kw. Transaksi
pembeliannya pun masih menggunakan sistem tradisional yaitu via sms
saja. Setelah bisnis toko topi onlinenya sudah berjalan selama 2 tahun,
kini toko topi onlinenya resmi menjadi toko online yang berbasis
e-commerce sehingga pelanggan dapat melakukan pembelian dan transaksi
bisa dilakukan secara online tanpa harus sms atau telpon. Produk yang
dijual pun kini adalah produk original, bukan replica atau kw lagi.
Untuk
membuat toko topi online miliknya semakin dikenal oleh masyarakat luas,
Ia juga mendeklarasikan toko topi online yang Ia beri nama dengan rumah
topi tersebut sebagai online store topi terbesar yang ada di Indonesia.
Hal itu Ia lakukan karena belum banyak usaha online store sejenis yang
ragam model topinya sebanyak rumah topi dan fokus pada topi.
Mampu meraih cita-cita yang diimpikannya
sejak kecil untuk menjadi seorang pengusaha dan bisa membantu para
pengangguran adalah inspirasi terbesar bagi dirinya dalam menjalankan
bisnis toko online tersebut.
Menggunakan modal usaha sebesar Rp 3
juta kini omzet perbulannya sudah mampu mencapai Rp 7-10 juta dengan
menjual berbagai macam produk topi keren dan unik, dari topi dewasa
sampai anak, dan pria maupun wanita, jenis topi seperti komando, kapten,
pelukis/flat cap, newsboy, fedora, koboi, tentara jepang, kupluk,
baseball, snapback, bucket, trucker, dan masih banyak lagi. Harga yang
ditawarkan untuk produk topinya tersebut juga bervariasi mulai dari
harga Rp 30.000 hingga Rp 175.000.
Untuk menjalankan bisnis onlinenya
tersebut Ia dibantu oleh 1 orang karyawan yang mengurus segala keperluan
berkaitan dengan packaging atau kemasan. Packaging atau kemasan produk,
Ia menggunakan bahan kertas yang dibuatnya sendiri. Kini bisnis toko
topi onlinenya sudah banyak dikenal masyarakat luas di seluruh Indonesia
dan tingkat penjualnnya pun semakin meningkat.
Ia berharap, dengan keberhasilan bisnis toko online
miliknya tersebut mampu menjadi pemicu bagi teman–teman yang lain di
Indonesia untuk memajukan industri kreatif melalui garment, terutama di
wilayah Surabaya yang masih kurang di banding Jakarta dan bandung. Ia
juga berharap agar kedepannya industry garment Indonesia bisa seperti
china bahkan melebihinya.
Selama
menjalankan bisnisnya tersebut, banyak suka duka yang sering Ia temui.
Kepada tim liputan, Ia mengungkapkan bahwa kendala yang dihadapi dalam
menjalankan bisnis online tersebut adalah jauhnya penjahit dan supplier
untuk produk topinya. Padahal pesanan topi terus datang tiap hari dengan
jumlah yang bervariasi, sementara permintaan topi dengan jumlah yang
banyak terus datang tiap hari, bahkan pernah ada permintaan topi
sebanyak 1000 pcs terpaksa harus Ia tolak karena kendala tersebut.
Disamping kendala-kendala yang harus
dihadapinya selama menjalankan bisnis, Ia juga merasakan sebuah
kebahagiaan yang menjadi kemenangan terbesarnya dimana dengan usahanya
sendiri Ia bisa membahagiakan orang tua dan mengurangi beban orang tua
serta bisa berbagi dengan orang-orang dilingkungan sekitar.
Sebelum mengakhiri wawancara kami, Ia
juga tak lupa memberikan sedikit kunci sukses yang semoga bisa
bermanfaat bagi para pelaku bisnis lainnya yaitu “Niatkan lah sesuatu
itu untuk membantu dan berguna bagi yang lain, sehingga para entrepreneur
membuat bisnis tujuannya haruslah untuk mengubah dunia terutama
kemajuan Indonesia dan lingkungannya bukan sekedar mengejar profit
semata karena lingkungan Anda lah yang mempengaruhi bisnis Anda untuk
jangka panjang”, ungkapnya.
Tim Liputan BisnisUKM
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !